Bahaya Terlalu Lama Menonton TV bagi Anak - Sekarang televisi tampaknya memiliki salah satu barang wajib
yang dimiliki oleh setiap keluarga di Indonesia. Bahkan si kecil yang sudah 5
tahun doyan nonton itu. Namun Bunda, tidak semua acara yang disajikan di layar
bersifat positif atau mendidik, hingga akhirnya menimbulkan masalah bagi Si
Kecil.
Seperti hasil penelitian Terapul Tarigan, Nancy Ervani, dan Syamsidah
Lubis yang berdiskusi di situs web Perhimpunan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
berjudul Pola Menonton Televisi dan Pengaruhnya terhadap Anak-anak, televisi
sering digunakan yang akan dilacak untuk belajar dan makan. pola si kecil.
Berikut adalah menonton televisi untuk anak-anak. Informasi terbaru ini,dapat membantu Anda mengetahui tentang Bahaya Menonton TV.
Bersikap Pasif
Keheningan yang sering di depan televisi membuat Si Kecil
jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Karena mata dan pikirannya
fokus pada layar. Hal terpenting dari lingkungan sosial.
Sulit untuk Menyelesaikan Saat Belajar
Kepasifan si Kecil, karena ditonton di televisi, akan
menyebar ke aktivitasnya di ruang kelas. Karena sulit untuk mengungkapkan
pendapat atau mengajukan pertanyaan dengan teman dan guru, cobalah, atau minta
tugas atau pekerjaan rumah setiap hari. Hingga kinerjanya terus menurun.
Sulit Membagi Waktu
Pada usia 5 tahun, anak Anda seharusnya menghabiskan waktu
untuk aktivitas sehari-hari. Seperti kapan saja, makan siang, mandi sore,
bermain dengan teman, atau belajar. Namun seringkali, menonton TV terlalu sibuk
melupakan waktu atau meminta kurangnya waktu melakukan hal-hal lain.
Bagaimana Bahaya Terlalu Lama Menonton TV bagi Anak ?
Kesulitan Tidur
Sering menonton televisi akan membuat anak Anda menonton
acara yang dilihatnya, di otak. Apalagi kompilasi yang ditontonnya di malam
hari. Adegan itu tersangkut dalam ingatannya sehingga ia sulit tidur. Kondisi
ini akan menyebar ke kegiatannya besok. Seperti bangun terlambat, mengantuk di
kelas, dan sekali lagi sulit untuk menyelesaikannya.
Kurang Aktivitas
Saat menonton, anak Anda akan sering duduk atau berbaring di
depan televisi. Ia jarang bergerak dan sulit diproses. Hingga kalori yang
terbuang hanya sedikit dan dapat menyebabkan obesitas atau obesitas.
Mempengaruhi Kebiasaan dan Motivasi
Ketika Ibu lengah, program Si Kecil menunjukkan program
televisi yang tidak sesuai dengan usianya. Hingga akhirnya tercipta kebiasaan
trotoar yang kemudian ditiru menjadi kebiasaan sehari-hari. Ada juga anak-anak
yang berdebat dengan favorit, seperti melompat dari ketinggian.
Ya, televisi benar-benar dapat membawa manfaat bagi Si
Kecil, selama Ibu dapat menyortir acara yang sesuai untuk usianya. Juga selalu
ingat saat menonton televisi. Bantu dia terus melakukan kegiatan lain.
Terkena Budaya Konsumtif
Pernahkah anak Anda merengek meminta untuk membeli mainan /
makanan yang ia lihat di iklan televisi? Nah, ini adalah salah satu bentuk
presentasi budaya yang diproduksi oleh televisi. Anak-anak dapat dengan mudah
tergoda oleh makanan yang tidak sehat, seperti junk food yang mereka lihat di
televisi.
Berikan Harapan Berlebihan pada Dunia Nyata
"Mama, ketika aku besar nanti, aku ingin menjadi
pembalap liar seperti di opera sabun itu!" Wow, apa yang terjadi jika anak
Anda bermimpi seperti ini? Ini adalah efek negatif dari televisi yang membuat
anak-anak berpikir tentang dunia nyata seperti apa yang mereka lihat di layar.
Gagasan tentang pahlawan seperti preman, hingga stigma kejam seorang ibu tiri,
perlu dihindari dari anak Anda. Demikian ulasan tentang Bahaya Menonton TV. Semoga bermanfaat.